Sabtu, 14 Juni 2008

Kerajaan dan tahta tidak lebih berharga dari segelas air minum

Ibnu Sammak memberi nasehat ketika bertemu dengan Khalifah Harun aIRasyid. Saat itu Harun sedang merasa haus dan meminta segelas air. Maka, Ibnu Sammak bertanya, “Seandainya Anda dicegah atau tidak mampu untuk minum air itu, apakah Anda akan menebusnya dengan separuh kerajaanmu?” Harun menjawab, “Ya.” Setelah selesai minum Ibnu Sammak bertanya lagi, “Jika Anda dicegah atau tidak mampu untuk mengeluarkan air yang telah Anda minum dalam perutmu berupa kencing, apakah Anda rela membayar dengan separuh kerajaanmu yang lain?” Harun menjawab, “Ya.” Ibnu Sammak pun berkata, “Tidak ada artinya sebuah kerajaan yang nilainya tidak lebih berharga dari segelas air.”

(Kisah dialog antara Ibnu Sammak dengan Khalifah Harun Al Rasyid)
______________________________

Hikmah dari dialog singkat di atas adalah sebagai berikut:

Mensyukuri apa yang Kita miliki......
D2MQ

Kadang kita lupa, Nikmat dan rejeki dari Allah, hampir selalu ”terkotak-kotaki” oleh fikiran kita ke dalam katagori ”uang” dan ”penghasilan” saja. Padahal kalau kita telusuri Nikmat Allah, begitu sangat luas tak terhingga.

Tidak sedikit manusia yang tidak seberuntung manusia yang memiliki kesempurnaan bentuk dan fungsi anggota tubuh.

Ada yang memiliki mata, tetapi tidak memiliki penglihatan,

Ada yang memiliki rumah, tetapi tidak memiliki tempat tinggal dan tempat berteduh hati serta beristirahat.

Ada yang memiliki telinga, tetapi tidak memiliki pendengaran

Ada yang memiliki kaki, tetapi tidak bisa berjalan

Dan lain sebagainya.... Lalu apakah kita tidak ingat, bahwa semua yang kita miliki ini adalah karunia dari Sang Khaliq, Allah SWT. Karena itu, marilah kita untuk senantiasa memperkuat rasa dan perilaku bersyukur atas apa yang telah Allah SWT limpahkan untuk kita.

Mr. Dale Carnegie berkata kepada kita/.orang lain: ”Apakah anda bersedia menggadaikan kedua mata anda dengan harga 1 Milyard? Atau berapa harga yang harus Anda terima untuk menebus kedua kaki atau kedua telinga anda?” Jawabannya silahkan anda sendirilah yang bisa menjawabnya...

Rasullah Bersabda:

Demi Tuhan yang diriku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya pada hari kiamat nanti, akan datang seorang laki-laki dengan amal shalehnya yang jika diletakkan di atas gunung, maka ia akan memberatinya. Kemudian berdirilah salah satu nikmat dari sekian banyak nikmat Allah, maka hampir saja nikmat yang satu itu menghabiskan seluruh amal shaleh orang tersebut, kalah saja bukan karena kasih sayang (rahmat) Allah (HR. Mundziri)

(Lengkap awal kisahnya: klik di link berikut: http://www.fai-kao.com/node/595 )

Ya Allah Ya Tuhanku, Limpahkanlah Rahmat-Mu kepada Kami agar Kami senantiasa Bersyukur kepada-Mu.

Ampunilah kami dari segala kehilafan dalam bersyukur atas nikmat-nikmat-Mu.

Ampunilah segala Keluhan, kekesalan kami, kebodohan kami yang sering kami teriakkan, sehingga khilaf atas segala nikmat yang telah Engkau berikan. Kami menyadari, masih betapa banyak hamba-hamba-Mu yang tidak seberuntung Kami, Ampunilah Kami,

Ya Allah kadang-kadang kami merasa bahwa kami memiliki hak untuk mendapatkan sesuatu, padahal ”Merasa memiliki hak” adalah ”rasa” yang tidak berdasar, oleh karena itu, Ampunilah Kami, karena semua pengaturan hak atas hamba-hamba-Mu hanya Engkau yang menentukan, Berikanlah kami petunjuk-Mu.

Ya Allah, kami menyadari, bahwa segala apa yang selalu kami inginkan dan harapkan, yang kadang membuat kami menggunakan berbagai cara untuk mendapatkannya, ternyata keinginan itu belum tentu yang Kami Butuhkan untuk hidup kami menurut takdir-Mu, oleh karena itu, limpahkanlah Rahmat-Mu agar kami tetap berada di Jalan-Mu yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau Ridhoi dan bukan jalan orang-orang yang Engkau Murkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat.

Masukkanlah Kami ke dalam golongan Hamba-Mu yang pandai bersyukur....